Deepbox
Deepbox

Kamis, 19 Februari 2009

WISATA DI BANJARNEGARA




KABUPATEN BANJARNEGARA
Gambaran Umum Wilayah
Banjarnegara adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah bagian barat membujur dari arah barat ke timur. dengan luas wilayah 106,970,99 Ha,terdiri dari 20 Kecamatan.

Batas-batas
Sebelah Utara : Kab. Pekalongan dan Kab. Batang
Sebelah Timur : Kab. Wonosobo
Sebelah Selatan : Kab. Kebumen
Sebelah Barat : Kab. Purbalingga dan Kab. Banyumas
Wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 3 Zona yaitu :
Zona Utara :Merupakan wilayah pegunungan yang lebih di kenal dengan pegunungan Kendeng Utara, rona alamnya bergunung berbukit, bergelombang dan curam. Potensi utamanya adalah sayur mayur, kentang, kobis, jamur, teh, jagung, kayu, getah pinus, sapi kereman, kambing dan domba.Juga pariwisata dan tenaga listrik panas bumi di dataran tinggi Dieng.
Zona Tengah : Merupakan dataran lembah sungai Serayu. Rona alamnya relatif datar dan subur. Potensi utamanya adalah padi, palawija, buah-buahan, ikan, home industri, PLTA Mrica, keramik dan anyam-anyaman bambu.
Zona Selatan :Merupakan pegunungan kapur dengan nama pegunungan Serayu Selatan. Rona alamnya bergunung, bergelombang dan curam. Potensi utamanya adalah ketela pohon, gula kelapa, bamboo. getah pinus, damar dan bahan mineral meliputi : marmer, pasir kwarsa, feld spart, asbes, andesit, pasir dan kerikil. Buah-buahan : duku, manggis, durian, rambutan, pisang dan jambu.

Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dgn curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°-26° C.

Hotel dan Pariwisata
Hotel
Jumlah Hotel di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 9 yang semuanya merupakan Hotel Non Bintang. Lokasi hotel berada di kecamatan kota yaitu Kecamatan Banjarnegara.
Pariwisata.
Banjarnegara merupakan daerah dengan relief bermacam-macam, ada yang kasar, datar ataupun landai, sehingga terdapat fenomena alam yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai Obyek wisata. Di banjarnegara terdapat beberapa obyek wisata, mulai dari wisata alam, buatan, maupun kebudayaan.
Adapun Obyek wisata yang terdapat di wilayah kabupaten Banjarnegara yaitu:

1. Obyek Wisata Dataran Tinggi Dieng



a. Letak
Dieng merupakan nama yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ’Di’ yang berarti tempat yang tinggi atau gunung dan ’Hyang’ dari kata ’khayalan’ yang artinya tempat para dewi-dewi. Maka dieng berarti daerah pegunungan dimana para dewi-dewi bersemayam (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara).
Dataran tinggi Dieng secara administrasi termasuk ke dalam dua Kabupaten, sebagian masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan sebagain wilayah masuk Kabupaten Wonosobo. Kelurahan Dieng (Dieng wetan) masuk Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Sedangkan Dieng Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara.

b. Karakteristik Wilayah
Dieng merupakan dataran tinggi yang berasal dari plato dengan ketinggian kurang lebih 2.093 m di atas permukaan laut. Plato Dieng dikelilingi oleh vulkan-vulkan muda yaitu antara lain Vulkan Prahu, Nagasari, Bismo, Sidede, Sroja dan Kunir.
Potensi wisata Dieng sangat banyak. Disamping udaranya sejuk, Dieng mempunyai obyek wisata alam dan wisata budaya yang menarik. Obyek wisata tersebut berupa Telaga Warna, Telaga Merdada, Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka dan lain-lain. Semua obyek wisata tersebut adalah sisa aktivitas vulkano.
Wilayah Kecamatan Kejajar memiliki obyek pariwisata yang menonjol yaitu obyek wisata Dieng Plato dengan telaga warna yang merupakan telaga dengan air yang berwarna warni. Kawasan ini juga berdekatan dengan kawasan situs obyek Candi Purbakala zaman Dinasti Syailindra dan kawah berapi (vulkano) Candradimuka yang selalu menyemburkan asap belerang yang berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara.

c. Daya Tarik
Memiliki Panorama yang Indah dengan udara Sejuk khas pegunungan. Bahkan pada musim kemarau suhu di dataran Tinggi Dieng mencapai titik beku
Terdapat benda peninggalan sejarah berupa Candi hindu, dimana Candi Hindu yang ada di Dataran Tinggi Dieng merupakan Candi hindu tertua di Pulau Jawa.

2. Obyek Wisata Taman Rekreasi Anglir Mendung

a. Lokasi
Terletak arah Utara 18 Km dari Kota Banjarnegara.

b. Karakteristik
Di daerah ini beriklim sejuk dan dikelilingi hutan lindung yang dapat dijadikan wisata alam berburu, cross country.

c.Daya Tarik
Mempunyai beberapa fasilitas, adapun Fasilitas yang tersedia yaitu kolam renang yang jernih dengan mata air asli dari pegunungan, taman bermain anak-anak, penginapan remaja dan bumi perkemahan yang dapat menampung 200 tenda.
Jalan menuju obyek wisata ini berkelok-kelok dengan pemandangan alam yang indah, berupa bukit, sawah, sungai dan hutan.

3. Obyek Wisata Curug Pitu

a. Lokasi
Terletak di sebelah Timur kota Banjarnegara, tepatnya pada Kecamatan sigaluh Kabupaten Banjarnegara
b. Karakteristik
Terdapat suatu daerah pegunungan yang berlereng curam yang didalamnya terdapat sungai yang mengalir sehingga menjadi air terjun dengan bentuk batuan pada lereng yang bertingkat-tingkat.
a. Daya Tarik
Yang menjadi daya tarik utama dari Obyek wisata Curug Pitu yaitu berupa Air terjun yang berjumlah tujuh buah curug secara bertingkat dari atas kebawah, maka diberi nama Curug Pitu.



4. Obyek Wisata Taman Marga Satwa Serulingmas



a. Lokasi
Tempat rekreasi Taman Marga Satwa Serulingmas terletak 1 km dari pusat kota Banjarnegara ke arah barat itu bisa dicapai dengan angkutan kota, ojek sepeda motor, atau dokar.
b. Karakteristik
Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) pada mulanya adalah hutan kota yang dihijaukan sejak tahun 1994. Di tengah hutan ada makam Ki Ageng Selomanik, pengikut Pangeran Diponegoro yang terdesak ke barat dan menetap di Banjarnegara.
TRMS dibangun Bupati (saat itu) Drs Nurachmad. Itulah satu-satunya taman margasatwa di Jateng bagian selatan. Di sana hidup lebih dari 36 jenis hewan memamah biak, burung, dan binatang melata serta tanaman langka. Dua ekor gajah sumatera, alumnus sekolah gajah Way Kambas, Lampung yang sudah beranak dua ekor. Selain itu terdapat pula harimau benggala, singa afrika, dan seekor beruang.
c. Daya Tarik
Dari taman itu bisa dilihat pemandangan menawan lembah Sungai Serayu, yang bertemu Sungai Merawu dan Palet di sisi barat. Tak jauh dari sana ada Bendungan Banjarcahyana, yang dibangun pemerintah Hindia Belanda tahun 1939. Bendungan berkonstruksi sifon itu menembus ke bawah Kali Merawu dan sampai kini masih berfungsi sebagai irigasi teknis.
Merupakan satu-satunya taman margasatwa di Jateng bagian selatan. Di sana hidup lebih dari 36 jenis hewan memamah biak, burung, dan binatang melata serta tanaman langka. Dua ekor gajah sumatera, alumnus sekolah gajah Way Kambas, Lampung yang sudah beranak dua ekor. Selain itu terdapat pula harimau benggala, singa afrika, dan seekor beruang.

5. Obyek Wisata Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman

a. Lokasi
Obyek wisata Bendungan panglima besar Jenderal Sudirman terletak di kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara, yang dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
b. Karakteristik
Merupakan waduk terbesar di asia tenggara dengan luas 1250 hektar, wisata air yang terdapat di obyek wisata ini antara tain, berperahu mengelilingi waduk, dayung, dan kereta wisata yang berputar mengelilingi arena wisata.selain itu juga terdapat padang golf yang dapat dijadiken tempat untuk bermain golf, maupun hanya sekedar berjalan-jalan.
c. Daya Tarik.
Mengunjungi obyek ini, pengunjung akan melihat hamparan air yang membentang luas hingga 1.250 hektar dengan latar belakang perbukitan.taerdapat beberapa wisata air yang terdapat di obyek wisata ini antara tain, berperahu mengelilingi waduk, dayung, dan kereta wisata yang berputar mengelilingi arena wisata Rindangnya pepohonan menambah kenyamanan lokawisata ini. Sekitar lapangan golf yang dapat dijadiken tempat untuk bermain golf, maupun hanya sekedar berjalan-jalan.

INDEKS POTENSI LAHAN

Laporan Praktikum SIG 2

Judul : Indek Potensi Lahan
Tujuan : Mengetahui Indek Potensi Lahan di wilayah Kabupaten Kudus
Alat dan bahan : 1. Data BAPEDA Kabupaten Kudus Berupa:
a. Peta Lereng
b. Peta Litologi
c. Peta Jenis Tanah
d. Peta Geo Hidrologi
e. Peta kemampuan Lahan
2. Softwere Arcview GIS
3. Alat scan
Cara Kerja :
1. Buat direktori di komputer
2. Scan Peta dan masukkan ke direktori yang di buat tadi
3. Buka peta tersebut melalui Arcview GIS
4. Masukkan Koordinat masing – masing titik ikat
5. Digitasi peta, agar sama saat di overlay maka theme yang selalu ada pada setiap peta yang akan kita buat seperti : batas luar, batas kecamatan, dll di copy dan di paste pada masing – masing peta

6. Memberi keterangan pada table
7. Setelah Peta jadi, selanjutnya kita lakukan skorsing atau pengharkatan pada setiap variable fisik
8. Lakukan pada semua peta
9. Overlay ( gabungkan) semua peta sehingga di peoleh satu peta dengan cara klick View geoprocesing wizard next pada no.1 dan 2 pilih peta yang akan di overlay no.3 direktori yang sudah di buat tadi, lalu Finish
10. Calculate, yaitu menjumlahkan skor dari masing – masing peta pada setiap variable
11. Masukkan ke rumus IPL
12. Klasifikasikan sesuai jumlah nilai IPLnya

Pembahasan :
Data atau sumber data Indek Potensi Lahan di peroleh dari :
1. Data Lereng, yang di peroleh dari peta topografi daerah setempat
2. Data Litologi atau Jenis Batuan, di peroleh dari data geologi daerah setempat
3. Data Tanah, di peroleh dari Peta Jenis Tanah
4. Data Hidrologi, di peroleh dari Peta Geo Hidrologi
5. Data Rawan Bencana, di peroleh dari Peta Kemampuan lahan setempat


Evaluasi Indek Potensi Lahan (IPL)
Teknis yang di gunakan adalah Pengharkatan (skorsing) pada setiap variable fisik


Lereng

Kelas Kemiringan Harkat
I 0% - 2% 4
II 2% - 15% 3
III 15% - 40% 2
IV > 40% 1

Jenis Batuan

Kode Jenis Batuan Harkat
Lb Batuan Beku Masif 5
Lp Bahan Piroklastik 8
Lk Sedimen Klastik berbutir kasar 5
Lh Sedimen Klastis berbutir halus 2
Lg Sedimen gamping & Metamorf 3
Li Batu Gamping 5
La Aluvium / Coluvium 10

Jenis Tanah

Kode Jenis Tanah Harkat
S1 Aluvium, latosol,mediteran, podsol, grumusol 4
S2 Audosol, Podsol 3
S3 Rensina, Planosol 2
S4 Gley humus, hidromorf, regosol, litosol 1



Hidrologi ( Potensi air dan Kemungkinan Irigasi )

Air Permukaan Harkat Air Tanah Harkat
P1 Potensi & Kemungkinan Irigasi besar 4 A1 Produktifitas Tinggi, penyebaran luas 4
P2 Potensi sedang, kemunginan irigasi lokal 3 A2 Produktivitas sedang - tinggi setempat (lokal) 3
P3 Potensi kecil / lokal 2 A3 Produktivitas kecil - sedang setempat 2
P4 Langka air permukaan 0 A4 Air tanah langka 0


Kerawanan Bencana / Faktor Pembatas

Banjir Erosi Gerak Masa Berbatu - batu Harkat
B1 Sering Tegenang E1 Berat G1 Berat R1 Banyak 0.6
B2 Kadang Tergenang E2 Sedang G2 sedang R2 Sedang 0.7
B3 Jarang Tergenang E3 Ringan G3 Ringan R3 Sedikit 0.8
B4 Tanpa E4 Tanpa G4 Tanpa R4 Tanpa 1.0


Potensi Fisik di nyatakan dengan nilai angka yang di sebut Indek potensi lahan (IPL) Besarnya IPL di tentukan oleh pengharkatan 5 faktor dengan perhitungan mengikuti formula rasional berikut :

IPL = (R+L+T+H) B
Keterangan :
IPL = Indek potensi lahan
R = Harkat faktor lereng
L = Harkat faktor litologi
T = Harkat faktor tanah
H = Harkat faktor hidrologi
B = Harkat rawan bencana atau pembatas

IPL menyatakan potensi relatif lahan untuk kegunaan umum. Semakin tinggi IPLberarti semakin baik potensinya. Selanjutnya berdasarkan besarnya nilai IPL, potensi lahan dapat digolongkan relatif menjadi 5 kelas yaitu :

No Kelas Lahan Nilai IPL
1 Sangat Tinggi 32 - 40
2 Tinggi 24 - 31.9
3 Sedang 16 - 23.9
4 Rendah 8 - 15.9
5 Sangat Rendah 0 - 7.9

(BAKOSURTANAL, dalam Prapto Suharsono, 1994:2004)



Hasil :
Dalam praktek ini kami menggunakan data Kabupaten Kudus yang berupa : peta lereng + peta geologi + peta jenis tanah + peta Geo hidrologi + peta rawan bencana (terlampir). Dari pembahasan diatas diperoleh peta Kelas Lahan Kabupaten Kudus yang merupakan gabungan dari Kelima data peta Kabupaten Kudus tersebut dan sudah melaui tahap pengharkatan, calculate dan penggolongan kelas lahan. Adapun peta hasil daripada gabungan tersebut adalah sebagai berikut